Berdagang Buah Pisang Walaupun Usia Lanjut

Berdagang atau berjualan layaknya dilakukan oleh umur produktif  perkiraan rentang umur antara 17  sampai dengan 55 tahun, di Jalan Pasir Mulya, Kelurahan Bogor Barat Saya tidak sengaja dan kaget melihat Pria lanjut usia masih berjualan Buah Pisang, dan tidak bosan-bosannya menawarkan dagangannya kepada pengendara mobil atau motor, serta pejalan kaki yang melintas Jalan Pasir Mulya.

Foto: Dokumen Pribadi

Kemudian Saya tertegun dan timbul pemikiran apakah bapak ini berdagang untuk memenuhi kebutuhan keluarga atau sekedar mengisi waktu daripada menganggur di rumah atau memang bapak ini biasa bekerja dan hobi berdagang Buah Pisang.

Foto : Dokumen Pribadi

Kan idealnya seusia bapak ini ada di rumah karena anak-anaknya sudah ada yang menjamin kebutuhannya, dan main dengan cucu-cucunya atau duduk-duduk di teras sambil ditemani kopi, pisang goreng atau minum teh dengan kue, dan ketika Azan berbunyi pergi ke masjid untuk menjalani Sholat Fardhu.

Ada hal yang Saya dapat dari pembelajaran pada diri Bapak Pedagang Pisang itu, kemandirian, semangat berusaha dan berjuang dalam menjalani hidup, dan jika ditransfer ke diri Saya Pribadi untuk berintropeksi terhadap waktu agar bisa memanfaatkan sebaik mungkin, tidak berfoya-foya untuk mencari kesenangan, dan jika Saya sudah setua itu ada tabungan untuk mencukupi hidup mungkin juga fisik Saya tidak sekuat bapak itu, dan ada uang untuk berobat jika seusia bapak itu Saya mudah keserang sakit.

Semangat bapak itu Saya tiru untuk selalu berbuat baik kepada sesama, dan peka terhadap lingkungan jika ada undangan kematian, pengajian, dan kegiatan ibadah lain sesuai dengan agama dan keyakinan Saya untuk tetap konsisten menghadirinya. Satu hal lagi Saya tetap semangat melaksanakan kewajiban Saya sebagai seorang Muslim untuk tidak meninggalkan kewajiban Sholat 5 waktu baik sendiri maupun jamaah.